Menampilkan semua entri dengan kategori “articles”




30 April 2013



Fotografi model lagi booming sejak beberapa tahun lalu. Di setiap acara yang melibatkan model (apalagi yang sensual) pasti mendapatkan banyak peserta. Selain fotografi model, ada juga yang namanya fotografi portrait.

Kadang-kadang kedua istilah tersebut tumpang tindih. Maka itu saya akan coba jelaskan apa sih bedanya antara fotografi model dengan fotografi portrait.

Secara sederhana fotografi model adalah membuat gambar yang melibatkan model. Nama jenis fotografi ini memang berasal dari subjek yang difoto.

Contohnya fotografi landscape memotret pemandangan, fotografi portrait itu memotret orang. Tapi bedanya dengan fotografi model adalah fotografi portrait membuat gambar yang mengekspresikan karakter orang tersebut.

Perbedaan terbesar dari fotografi model dengan fotografi portrait orang biasa adalah subjek fotonya (model) bekerjasama dengan fotografer untuk mewujudkan suatu gambar sesuai dengan kehendak fotografernya.

Fotografer memutuskan bagaimana posenya, ekspresinya, arah pandangan dan sebagainya. Model yang bagus adalah mereka tau bagaimana cara berpose untuk mempermudah fotografer mendapatkan foto yang bagus.

Fotografi model di mulai dari sebuah ide/imajinasi fotografer, kemudian dibantu oleh
model untuk mendapatkan efek visual yang menarik. Talent: Auorellia Inez


Kualitas ketrampilan model ini membedakan antara model yang berpengalaman dan tidak. Jadi model yang bagus itu tidak dinilai dari wajah dan postur tubuh saja.

Saat fotografer bekerja dengan model yang berpengalaman, dia dapat berkonsentrasi dengan teknik dan hal-hal yang berkenaan dengan fotografi (seperti setting pencahayaan, kamera, dan alat lainnya) daripada mengatur pose dan ekspresi model secara spesifik.

Meskipun demikian, fotografer harus berkomunikasi dengan model dan menyampaikan apa yang mereka ingin dapatkan. Kemudian model akan mengunakan ketrampilannya untuk mewujudkan gambar tersebut dari pose, ekspresi, atau gerakan tubuhnya.

Meskipun memakai jasa model berpengalaman terkesan lebih mudah, tapi tidak semudah yang dibayangkan. Fotografer harus memiliki ide/imajinasi yang bagus dan memiliki kemampuan interpersonal yang baik untuk menyampaikan apa yang diinginkan.

Ibaratnya, jika Anda masuk ke dalam satu tim yang berisi orang-orang hebat, Anda juga harus meningkatkan diri supaya setara dengan orang-orang di tim tersebut. Jika tidak, hasil optimal bisa tidak tercapai.

Sedangkan di dalam fotografi portrait, fotografer mencoba membuat foto yang dapat menggambarkan sifat subjek foto. Pe-er fotografer yaitu mengenal orang tersebut, mencari latar belakang, dan props yang sesuai untuk memperkuat fotonya.

Dari ekspresi anak ini dan latar belakang menggambarkan sifat dan kehidupannya

Fotografer juga berinteraksi dengan subjek supaya ekspresi dan bahasa tubuh dari subjek foto bisa keluar dengan alami. Portrait yang juga merekam lingkungan hidup subjek dinamakan environmental portrait. Sedangkan portrait yang hanya wajah saja, sering disebut close-up atau headshot.

Seperti jenis fotografi lainnya, fotografi model dan portrait membutuhkan keahlian teknis dan pemahaman tentang pencahayaan. Ada fotografer yang menspesialisasikan diri ke pencahayaan di studio dengan lampu kilat, ada pula yang hanya memotret di luar ruangan.

Dengan memahami dan mengunakan cahaya, fotografer dapat membuat foto model yang bagus sesuai harapan. Jenis fotografi lainnya seperti fotografi pemandangan, still life dan lainnya juga mementingkan hal ini.

Satu hal yang sangat penting dalam fotografi portrait & model adalah ketrampilan berinteraksi antar manusia (interpersonal skill). Fotografer harus belajar bagaimana cara untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan subjek.

Jadi, fotografi portrait dan model ini memang tidak mudah karena membutuhkan ketrampilan yang tidak hanya soal teknis mengunakan peralatan fotografi dan pencahayaan saja.

Sebagai kesimpulan, fotografi model dimulai dari sebuah ide dan imajinasi dari fotografer model. Kemudian model yang baik akan menjadi aktor/aktris yang membantu fotografer mendapatkan foto yang bagus.

Sedangkan fotografi portrait bertujuan untuk merekam kepribadian seseorang. Fotografer portrait yang baik akan mengunakan ketrampilannya untuk membuat foto yang menceritakan orang tersebut.

(Enche Tjin - detikinet)



Read more

26 April 2013


Membuka perusahaan advertising begitu menggiurkan. Ini disebabkan semakin banyak usaha yang muncul, maka semakin banyak pula kebutuhan akan media periklanan. Karena media iklan sangat membantu dalam keberhasilan perusahaan sebagai media komunikasi.

Tapi sangat disayangkan ketika Perusahaan Advertising kurang bisa meng-edukasi konsumennya dalam hal istilah periklanan. hasilnya banyak istilah yang di salah kaprahkan. Berikut akan saya jelaskan masing-masing perbedaannya:

Pamphlet

Pamphlet (pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi beberapa halaman. Jika dilipat menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama tersendiri yaitu leaflet. Penggunaan pamphlet atau leaflet umumnya dilakukan untuk pemasaran aneka produk dan juga untuk penyebaran informasi politik.

Pamphlet pertama kali diperkenalkan pada tahun 1387 sebagai "pamphilet" atau "panffet" yang mengikuti kepopuleran komik satir saat itu berjudul Phamphilus, Seu de Amore. Phampilus artinya dicintai semua orang.

Flyer


Ada yang mengatakan bahwa istilah flyer diambil dari cara distribusinya pada era Perang Dunia 1, yaitu dengan menebarkannya dari atas pesawat! Pada masa itu flyer menjadi alat propaganda yang sangat efektif. Iyalah gimana gak efektif..!? Distribusinyanya aja oleh angin, yang bisa menjamah seluruh kawasan. Kebayang kan gimana ramenya hujan kertas tersebut.

Lalu apa isi dari flyer? Yang pasti berbeda-beda, tergantung pada kepentingan dari penggunaan flyer tersebut. Namun satu unsur utama yang dominan adalah informasi. Baik itu dalam bentuk teks maupun visual. Flyer pada dasarnya memang dibuat untuk memberitahu dan sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk mengajak atau bahkan membentuk opini bagi orang banyak. Fomatnya juga beraneka ragam, mungkin kalau jaman dulu bentuknya paling-paling hanya segi empat dan ukurannya kurang lebih seukuran kartu pos standar tapi kalau sekarang.. hmmm.. jangan heran, macem-macem!! Aneh-aneh malah!

Yang segi empat aja, berukuran mulai dari ukuran cetak A5 (14,8 cm x 24 cm) hingga sekecil kartu nama, bahkan ada yang bentuknya asimetris. Tapi bagaimana pun formatnya satu hal yang khas dari flyer adalah masa berlakunya. Flyer biasa dibagikan beberapa saat sebelum sebuah kejadian/event berlangsung dan lewat dari masa itu, informasi yang disampaikan sudah tidak ‘up to date’ lagi alias basi!….kelemahan? belum tentu! Justru hal inilah yang memungkinkan para desainer untuk bereksperimen. Pada ruang dan media yang instan ini, mereka dimungkinkan untuk bereksperimen dan menciptakan inovasi-inovasi visual yang menarik. Seperti halnya teori desain packaging, flyer pun memilki kesempatan hanya 1/5 detik untuk ‘menangkap’ mata si target audience. Para desainer pun berlomba-lomba untuk membuat desain yang paling eye catching dan memorable.

Poster


Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi (pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi pameran, pertunjukan theater, dan produk-produk lain di Paris.

Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya dibaca orang yang sedang bergerak; mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet, flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus dimengerti.


Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari empat tujuan berikut ini:
1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara
2. Mempromosikan layanan / jasa
3. Menjual suatu produk
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)

Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster yang baik semetinya:
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
2. Ide dan isi yang menarik perhatian
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan
4. Menggunakan warna-warna mencolok
5. Menerapkan prinsip ’simplicity’

Katalog

Media ini biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer ataupun brosur, sangat tepat untuk mempromosikan produk dengan jumlah banyak. Katalog memuat informasi yang lebih lengkap, dari informasi seputar spesifikasi produk, gambar produk, kelebihan dan keunggulan, bahkan acapkali diinformasikan juga harga produk tersebut. Katalog akan memudahkan konsumen untuk bisa memilih sendiri produk mana yang sesuai dengan keinginan dan anggaran biayanya. Terkadang produk-produk yang didisplay pada katalog disertai juga dengan info diskon. Contoh penggunaan katalog antara lain digunakan oleh Giant, Alfamart, Hero, Carrefour, Matahari, Olimpic, Colombia, dll

Billboard

Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bisa disebut juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang.

Billboard termasuk model iklan luar ruang yang paling banyak digunakan. Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang di jaman digital, billboard pun menggunakan teknologi baru sehingga muncullah digital billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan ke sana ke mari karena di-pasang di mobil (iklan berjalan). Mobile billboard sendiri sekarang sudah ada yang digital mobile billboard.

Di Indonesia, billboard punya definisi sendiri. Yaitu reklame yang berbentuk bidang dengan bahan terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik, dan sebagainya yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel bangunan dengan konstruksi tetap, dan reklame tersebut bersifat permanen. Jadi papan iklan di atas toko pun masuk kategori billboard.

Megatron

Jika billboard tersebut sudah menggunakan tampilan elektronik dengan gambar yang bergerak maka namanya menjadi Megatron. Tapi jika gambar tersebut sumbernya video namanya videotron.

Baliho

Selain billboard di Indonesia juga dikenal baliho. Perbedaannya terletak pada permanen atau tidaknya tempat billboard itu berdiri. Jika tempatnya (konstruksinya) sementara atau semi permanen maka billboard tersebut disebut baliho. Baliho bahannya bisa berupa kayu, logam, kain, fiberglas dan sebagainya. Isinya merupakan informasi jangka pendek mengenai acara (event) tertentu atau kegiatan yang bersifat insidentil.

Banner


Dengan makin berkembangnya teknologi cetak format besar, berkembang pula produk poster yang ukurannya lebih besar. Muncullah format-format poster yang disebut banner yang ukurannya dua hingga empat kali lipat poster atau bahkan lebih besar lagi. Banner ini tak ditempel di dinding melainkan dipasang pada dudukannya sehingga mudah dipindah-pindah. Banner umumnya di pasang di ruang pelayanan umum.


Perbedaan mendasar:

Flyer

umumnya memiliki ukuran tak lebih dari A5 (14,8 cm x 24 cm). karena Karena selembar flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan.

Brosur

ukurannya mulai dari satu halaman kertas Folio/A4 yang dilipat/dijilid.

Pamflet

Ukuran mulai dari satu halaman kertas folio/A4 dengan dan tanpa lipatan tanpa jilid. dengan cetak bolak balik.

Leaflet

Ukuran kertas kecil (sama dengan pamflet, tapi ukuran lebih kecil).

Poster

Selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan keduanya) dengan maksud untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal. Umumnya ukurannya besar. Yang konvensional ukuran poster adalah 24 x 36 inchi.

Katalog

Memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer ataupun brosur, sangat tepat untuk mempromosikan produk dengan jumlah banyak. dengan disertai harga produk, promosi produk dan info diskon.

Semoga bermanfaat. (berbagai sumber)
Read more

02 March 2013

Banyak fotografer baik pemula maupun mahir, sering membuat latar belakang menjadi kabur. Memang foto semacam ini sangat populer karena membuat objek yang di foto menjadi lebih menonjol. Selain itu juga foto menjadi lebih enak dipandang.


Mudah membuat latar belakang menjadi
kabur karena saya mengunakan kamera
berukuran sensor "full frame" atau
sekitar 24X lebih besar daripada kamera
saku biasa
Apa saja faktor yang membuat latar belakang foto menjadi kabur?
1. Bukaan lensa (Aperture)
Dengan mengunakan bukaan lensa yang besar (f/2.8 atau lebih besar lagi seperti f/1.4), maka latar belakang menjadi lebih kabur. Semakin besar bukaan, semakin kecil angkanya.

2. Rentang fokal lensa (Lens focal length)
Semakin besar rentang fokal lensa yang digunakan, maka latar belakang menjadi lebih kabur. Contoh: Latar belakang foto yang diambil dengan rentang fokal lensa 55mm lebih kabur daripada bila diambil dengan rentang fokal lensa 18mm.

3. Rasio jarak antara subjek foto dengan kamera dan jarak antara subjek dengan latar belakang.
Semakin dekat jarak kamera ke subjek foto dan semakin jauh jarak subjek foto dengan latar belakang, maka foto menjadi lebih kabur.

Contoh: Bila jarak kamera ke subjek foto 1 cm, dan jarak subjek foto ke latar belakang 20 m, maka bisa dipastikan latar belakang menjadi sangat kabur.  Hal ini karena rasio/perbandingan jarak sangat besar.

Sebaliknya bila jarak kamera ke subjek foto 20m, dan jarak subjek foto ke latar belakang 1 cm, maka bisa dipastikan latar belakang menjadi sangat jelas / tajam.

4. Ukuran sensor dalam kamera Anda.
Ukuran sensor kamera bervariasi, semakin besar, semakin mudah membuat latar belakang menjadi blur. Kamera ponsel atau kamera saku memiliki ukuran sensor yang relatif kecil dibandingkan dengan kamera digital SLR. Di dalam kamera digital SLR, terbagi lagi beberapa jenis ukuran sensor.

Yang paling kecil sampai yang paling besar yaitu: Four thirds (rasio 4 banding 3), ada yang crop sensor 1.6 (Canon), 1.5 (Nikon, Pentax, Sony), ada juga yang full frame (Nikon, Sony) dan medium format (Phase One, Leica S2).

Foto diatas diambil dengan kamera saku yang berukuran sensor kecil, selain
itu juga memakai rentang fokal lensa pendek, yaitu 28mm sehingga latar
belakang masih sangat tajam


Kesimpulan
Lalu bagaimana membuat latar belakang foto atau yang diluar dari fokus menjadi sangat kabur? Sederhana saja, pakai lensa dengan bukaan besar, gunakan rentang fokal yang besar (jauh), perhatikan rasio jarak subjek foto dan latar belakang, dan gunakan kamera dengan ukuran sensor yang besar.



Read more

13 February 2013


Untuk mendapatkan foto yang bagus kita harus mengerti dasar-dasar fotografi. Dasar dari pengambilan gambar dalam fotografi dapat kita bayangkan sebagai segitiga, yang dinamakan Segitiga Eksposure. Mengapa Segitiga Eksposure ini sangat penting, karena 3 elemen inilah yang nantinya akan membentuk suatu gambar yang diambil oleh kamera digital kita. Masing-masing elemen tersebut berhubungan erat dengan cahaya dan bagaimana cahaya tersebut masuk ke dalam sensor kamera.

Elemen Segitiga eksposure tersebut adalah:
  1. ISO, adalah ukuran sensitivitas kamera digital terhadap cahaya (ISO100, ISO200, dst).
  2. Aperture, adalah besarnya bukaan lensa atau biasa disebut diafragma (f/1.8 ; f/8 ; f/16 ; dst).
  3.  Shutter Speed, adalah selama berapa lama rana terbuka (1/500 detik, 1/5 detik, dll)

Yang paling penting adalah setiap perubahan pada salah satu elemen tersebut akan mempengaruhi elemen yang lain. Ini berarti bahwa kita tidak akan pernah benar-benar dapat mengisolasi salah satu elemen saja tapi akan selalu terkait antara 3 elemen tersebut. Ilustrasi gambar berikut akan mempermudah kita untuk membayangkan dan mengerti lebih dalam lagi mengenai segitiga eksposure (gambar: www.exposureguide.com).


Untuk lebih memahami segitiga exposure dengan mudah, mari kita umpamakan bahwa kamera adalah sebuah jendela.

  1. Aperture adalah ukuran besar/kecilnya jendela yang akan memasukkan cahaya, semakin besar jendela maka akan semakin terang ruangan karena semakin banyak cahaya yang masuk.
  2. Shutter Speed adalah berapa lama jendela akan dibuka untuk memasukkan cahaya ke dalam ruangan, semakin lama jendela dibuka maka akan semakin banyak cahaya yang masuk.
  3. Kemudian sekarang bayangkan bahwa anda berada di dalam ruangan yang berjendela tadi dan anda sedang mengenakan kacamata hitam, seberapa sensitif mata anda terhadap cahaya yang masuk itulah yang disebut dengan ISO.

Jadi ada tiga cara meningkatkan cahaya yang masuk ke dalam ruangan melalui jendela tersebut, yaitu anda dapat memperbesar ukuran jendela atau memperlama jendela terbuka atau anda dapat melepas kacamata hitam anda.

Untuk memahami segitiga eksposure anda memerlukan banyak latihan untuk mendapatkan “feeling”-nya. Bahkan fotografer yang sudah mempunyai jam terbang tinggipun masih melakukan “tweaking” setting mereka pada saat memfoto. Yang harus diingat bahwa melakukan perubahan pada tiap elemen segitiga eksposure tidak hanya akan mempengaruhi eksposure dari suatu gambar tetapi juga mempengaruhi hal yang lain seperti yang terlihat dalam gambar segitiga eksposure diatas.

  1. ISO akan mempengaruhi noise suatu gambar, semakin tinggi ISO semakin banyak noise yang akan ditimbulkan.
  2. Aperture akan mempengaruhi DoF (Depth of Field), semakin besar aperture semakin kecil/tipis DoF.
  3. Shutter Speed mempengaruhi blur atau tidaknya suatu foto, semakin rendah shutter speed semakin besar kemungkinan gambar akan shaky (blur/goyang).

infokameradigital.com


Read more

12 February 2013




Keunggulan sistem lensa Nikon adalah kecocokannya dengan kamera dari tahun 1959. Hal ini dikarenakan Nikon tetap mempertahankan F-mount, yaitu koneksi dari lensa ke kamera. Meskipun demikian, lensa-lensa lama tersebut tidak ideal lagi dipakai di era DSLR. Karena lensa lama banyak yang tidak memiliki auto fokus, tidak bisa mengukur cahaya, dan tidak diproduksi lagi. Teknologi lensa Nikon terus berkembang di wariskan ke lensa generasi berikutnya. Misalnya, semua lensa AF-S akan memiliki teknologi yang dimiliki lensa generasi sebelumnya (AF-D).

Di tahun 2003, Nikon memperkenalkan lensa DX. Lensa ini cocok dipakai untuk kamera DSLR yang bersensor APS-C, atau sebagian besar kamera DSLR Nikon dipasaran. Lensa DX ini berukuran lebih kecil dan relatif lebih murah.

Lensa DX dapat dipakai untuk kamera DSLR Nikon yang bersensor lebih besar (Fullframe/FX), tapi ujung-ujungnya akan gelap (vinyet) karena diameter lensa yang kecil. Di kamera full frame Nikon, kita bisa menginstruksikan kamera untuk otomatis memotong bagian ujung yang gelap tersebut. Akibatnya, hasil foto akan berukuran lebih kecil, dan lebih pemandangan menjadi lebih sempit (tele).

Lensa Nikon atau Nikkor terbagi beberapa jenis menurut kecocokan dengan kamera DSLR

Lensa manual fokus Nikon AI, AI-S (1977)
Lensa manual dari jaman dulu. Sebagian lensa masih di produksi sampai saat ini. Misalnya lensa Nikon 50mm f/1.2. Lensa manual ini dapat digunakan di kamera digital SLR. Biasanya kontruksi lensa lebih solid, karena terbuat dari logam. Cincin manual fokusnya juga lebih besar, sehingga mudah digunakan untuk fokus yang sangat akurat. Di era digital sekarang, lensa ini adalah alternatif yang baik untuk merekam klip video atau untuk foto still life di dalam studio.

Nikon 50mm AI-S f/1.2 : Manual fokus

Lensa Nikon AF (1986), AF-D (1992)
Lensa AF (auto fokus) memungkinkan kita untuk mengunakan auto fokus. Lensa semacam ini tidak bisa auto fokus jika kita memasangnya ke kamera Nikon yang tidak memiliki penggerak motor fokus (terutama kamera DSLR Nikon untuk pemula) seperti Nikon D3100, D5100 dan sebagainya.

Lensa AF-D, memiliki kemampuan untuk mengetahui jarak fokus. Informasi ini membuat kamera lebih bijak dalam menentukan setting exposure yang tepat, terutama saat memakai lampu kilat. Kecepatan auto fokus lensa tergantung dari kamera, dan jenis lensa. Semakin canggih sebuah kamera dan semakin sederhana rancangan lensa, semakin cepat kinerja auto fokusnya.

Nikon AF 50mm f/1.4D


Lensa Nikon AF-S (1998)
Lensa AF-S telah memiliki motor fokus internal sehingga kita bisa auto fokus saat memasangnya di sebagian kamera DSLR Nikon. Lensa ini juga memiliki teknologi Silent Wave Motor (SWM) yang membuat operasi auto fokus tidak bersuara dan lebih mulus. AF-S tidak berarti kecepatan auto fokus lensa bertambah, malahan di beberapa lensa, kecepatan auto fokus lensa berkurang, tapi konstan, tidak terpengaruh oleh jenis kamera yang digunakan. Contoh: Nikon AF-S 50mm f/1.4G

Nikon AF-S 50mm f/1.4G : Tidak memiliki cincin aperture


Lensa G (2000)
Sebagian besar lensa AF-S berlabel G (Gelded) yang artinya, lensa ini tidak memiliki cincin untuk mengatur bukaan secara mekanik. Seperti lensa digital kamera merek lain, setting aperture lensa akan diatur secara elektronik oleh kamera. Tidak seperti lensa tipe lain, lensa semacam ini tidak cocok dipakai di kamera SLR film/analog. Alasan Nikon mengeliminasi cincin bukaan adalah untuk menekan biaya produksi.

Sumber : infofotografi.com



Read more

08 February 2013

Sekilas tentang Sinematografi
Film adalah seni yang selalu menarik perhatian masyarakat. Tanpa film, seni tidak akan sekaya sekarang. Apalagi, sekarang ini sudah marak ilmu atau sekolah seni yang menyediakan jurusan perfilman atau sinematografi.

Sinematografi sendiri sebenarnya memiliki makna secara etimologis sebagai pencahayaan atau pengambilan gambar fotografis untuk suatu sinema (film). Jika fotografi adalah ilmu tentang pengambilan gambar yang diam atau tidak bergerak, maka sinematografi adalah pengambilan gambar bergerak disertai dengan pencahayaan yang sesuai dengan gambar tersebut.

Sementara itu, orang yang melakukan praktik sinematografi disebut dengan sinematografer. Sinematografer memiliki tanggung jawab terhadap jalannya pengambilan gambar saat membuat sebuah sinema atau film. Oleh karena itu, dibutuhkan kepiawaian khusus bagi para sinematografer untuk bisa mengejawantahkan jalan cerita dengan gambar yang hendak diambil.

Jika gambar yang diambil tidak sesuai dengan jalan cerita atau ide cerita, maka hal itu berarti sinematografi belum mampu memvisualisasikan gambar dengan cerita sehingga tidak ada kesinambungan antara keduanya.

Secara teknis, pembuatan film tidak hanya mengandalkan ide cerita yang baik saja. Pembuatan film juga didukung oleh peralatan yang serba mutakhir, terutama pada pembuatan film science yang seringkali menggunakan banyak efek demi kepentingan makna visualisasi. Oleh sebab itu, sinematografer juga wajib bekerja sama dengan tim yang di dalamnya mencangkup sutradara, penulis skenario, serta pemain film atau artis dan aktor yang bermain peran di dalamnya.

Kesatuan elemen tersebut akan memperlihatkan kepada penonton bagaimana cerita digambarkan dengan baik lewat sebuah gambar hidup yang diambil melalui kamera dengan sistem pencahayaan tertentu.

Munculnya ide kreatif dalam bidang perfilman juga memungkinkan para sinematografer untuk memasukkan ideologi tertentu demi mengangkan ide kreatif tersebut. Misalnya saja, ide tentang film pembunuhan yang memungkinkan kamrea mengambil gambar secara lebih tersembunyi dan misterius jika dibandingkan dengan pengambilan gambar saat membuat film komedi atau drama keluarga.

Team Work dalam Pembuatan Film
Seperti yang sudah disebutkan di atas, pembuatan film tidak bisa dilakukan hanya oleh satu atau dua orang. Dibutuhkan kerjasama yang baik antara partner kerja yang satu dengan partner kerja yang lainnya. Kerjasama inilah yang nantinya akan membuahkan hasil visual yang baik. Oleh karena itu, sebelum membuat film, kita juga harus mengetahui tim yang harus ada untuk membuat visualisasi cerita berjalan dengan lancar.

Secara teknis pra pengambilan gambar, orang-orang yang dibutuhkan untuk bekerja sama dalam pembuatan film tentu saja penulis cerita, sutradara, dan aktris. Akan tetapi, untuk mengambil gambar dengan menggunakan teknik perfilman dibutuhkan tim sebagai berikut.
  1. Asisten kameramen yang bertugas untuk mendampingi kameramen dalam keperluan pengambilan gambar dan pengaturan serta pengecekan alat alat yang dibutuhkan dalam pembuatan film tersebut. Selain itu, asisten kamera juga bertugas untuk membawa kamera dan mempersiapkan kamera untuk keperluan pengambilan gambar.
  2. Focus Puller adalah tim yang bertugas untuk membantu sinematografer dalam memutar focus ring agar subjek yang diambil oleh kamera selalu dalam keadaan fokus.
  3. Grip adalah tim yang bertugas untuk memastikan letak kamera sesuai dengan arahan sinematografer, serta bertanggung jawab terhadap perpindahan kamera saat pengambilan gambar berlangsung.
  4. Gaffer adalah orang yang bertanggung jawab terhadap proses pencahayaan saat pengambilan gambar berlangsung.
  5. Lightingman adalah tim yang bertugas menjalankan praktik pencahayaan dari gaffer.

Beberapa Fakta Film yang Menarik
Di balik pembuatan film dan bagaimana film tersebut dipublikasikan kepada khalayak ramai, selalu ada saja fakta menarik yang perlu diketahui. Seperti yang sekarang akan kita simak, yakni ada beberapa fakta menarik tentang perfilman dunia. Nah, berikut ini akan dipaparkan beberapa fakta film yang bisa membuat Anda tercengang.

Razzie Award
Tahukah Anda, di Amerika sana ada sebuah penghargaan untuk film terburuk. Nama ajang penghargaan tersebut adalah Razzie Award. Kalau ada penghargaan terbaik sekelas Oscar, ternyata Amerika juga dibuatkan sebuah penghargaan untuk film-film yang dianggap buruk.



Fakta yang mesti Anda tahu, film Showgirl (1995) serta Battlefield Earth (2000) berhasil memboyong tujuh penghargaan paling memalukan versi Razzie Award. beberapa film lain juga mendapatkan penghargaan terburuk, di antaranya adalah Rambo First Blood Part 2, Star Trek V, Hudson Hawk, Indecent Proposal, The Postman dan Wild-Wild West.

Animasi
Tahukah Anda, ternyata film animasi juga diperhitungkan di ajang bergengsi. Beauty And the Beast meraih piala Golden Globe. Dan, merupakan film animasi pertama yang masuk nominasi Best Picture dalam Academy Award.

Film India
Ada sebuah film India, berjudul Athbutadweepu, dibuat pada 2005. Kisahnya sendiri terinspirasi dari novel Guliver Travel. Fakta menarik dari film ini adalah keberanian sutradara dan produsernya untuk membayar 350 orang cebol guna pembuatan film tersebut. Wah, bagaimana castingnya, ya?

Ciuman Terlama
Ternyata, ciuman terlama dalam sejarah film terjadi antara Jane Wyman dan Regis Tommey dalam film You’re in The Army Now (1941). Total waktu ciumannya 3 menit 5 detik. Atau menghabiskan 1/25 dari total durasi film tersebut.

Film dan Franchise Terlaris
Titanic tercatat sebagai film terlaris sepanjang sejarah di Amerika dan seluruh dunia. Dengan dana pembuatan dua ratus juta dolar, film Titanic mampu meraih untung di seluruh dunia sebesar 1,8 milyar dolar. Bayangkan, berapa kali lipat keuntungan yang didapat.

Film animasi terlaris sepanjang sejarah diraih oleh Shrek 2. Film ini dirilis pada 2004 dan mencetak laba sebesar 919.838.758 dolar di seluruh dunia.

Ternyata, franchise Harry Potter, sampai edisi kelima sudah mencapai keuntungan, 4,49 miliar dolar Amerika. Franchise itu didapat dari penjualan film dan beragam atributnya. Itu belum termasuk edisi keenam dan ketujuhnya. Wuih, nggak kebayang ya, sekaya apa JK Rowling di Inggris sana.

Pencaplokan Studio
Ternyata, studio Animasi Pixar, yang mempopulerkan film Toy Story danFinding Nemo, dicaplok oleh The Walt Disney Company. Pixar dibeli seharga 7,4 miliar dolar pada 5 Mei 2006. Ya, tidak apa-apa juga sih, nilai beli sangat besar.

Artis Termahal 
Rekor bayaran tertinggi dipegang oleh artis Julia Robert. Dia mengantongi bayaran sebesar 25 juta dolar untuk bermain di film Monalisa Smile. Dan, untuk aktor cowok, dipegang oleh Mel Gibson dalam film Lethal Weapon 4. Total bayarannya 30 juta dolar.

Beberapa Rekor Lainnya 
  • Film Spiderman 3 tercatat sebagai film yang paling menghabiskan dana di tahun 2007. Film ini konon menghabiskan dana sebesar 257 juta dolar Amerika.
  • Rekor film terpanjang  di dunia dipegang oleh The Cure of Insomnia pada 1987. Film ini memiliki masa putar 85 jam.
  • Serial TV Baywach tercatat sebagai serial paling banyak ditonton di seluruh dunia. Guinnes World Of Records mencatat ada 1,1 miliar orang menonton serial ini. Apa Anda salah satunya?
Kecelakaan terbanyak dalam sejarah film terjadi pada 1989, dalam pembuatan film The Sword Of Tipu Sultan. Dalam film ini tercatat 40 kali kecelakaan di lokasi syuting. Yang paling mengerikan, film ini memakan korban hingga mencapai 62 orang yang tewas. Fakta film yang menarik bukan?

Sumber : www.anneahira.com
Read more

30 January 2013




Dunia perfilman sudah semakin bergiat saja. Banyak bermunculan film-film mulai dari Hollywood, Bollywood, film Thailand, film Korea, Film Taiwan, semua membanjiri layar kaca kita.

Nah, Anda ingin mengambil bagian dari maraknya judul-judul film yang berseliweran? Kini saatnya Anda memulai. Mulai dari langkah dasar terlebih dahulu untuk mengenal bagaimana cara pembuatan film.

Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :

1. Buatlah Ide
Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran. Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan familiar di hati masyarakat.

2. Buatlah sasaran ide kita
Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.

3. Sinopsis film
Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan ending yang mengejutkan.

4. Naskah Skenario
Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailah membuat film.

5. Mulai membuat Film
Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.

6. Siapkan alat-alat teknis
Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piñata make up, dan lain-lain sebagainya.

7. Tentukan budget
Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat budget atau anggaran film. Tetapi lebih baik budget sudah disiapkan sejak awal.

8. Syuting dan Editing
Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.

9. Review dan Revisi
Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagianscene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.  

10. Buat promosi
Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.   

11. Masukkan dalam DVD
Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVD itu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.
Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah. Selamat berkarya! Majukan film Indonesia. 


Read more

25 January 2013




Film adalah sebuah karya seni manusia berupa gambar yang hidup/bergerak. Sejak manusia mengenal karya seni ini, dibuatlah macam-macam film yang memiliki berbagai tema dan ide cerita. Jenis dan genre fillm dibagi menjadi berbagai jenis, tergantung dengan tema dan cerita yang diangkat.

Film Horor 
Film jenis ini biasanya bercerita tentang hal-hal mistis, supranatural, berhubungan dengan kematian, atau hal-hal di luar nalar yang lain. Film horor ini memang dibuat menyeramkan agar pentonton ketakutan dan merasa ngeri.

Tak banyak yang tahu film apakah yang menjadi film horor pertama di dunia. Kadang orang menyebut film Le Manoir di diable (Rumah Iblis), yang  dibuat pada tahun 1896 oleh Georges Melies (orang Perancis) sebagai film horor pertama di dunia, tapi kebenarannya masih belum valid.

Sejak itu, mulailah dibuat macam-macam film horor, hingga akhirnya muncul film Frankenstein pada tahun 1910 dan begitu populer hingga saat ini.

Film Drama 
Film dengan kategori ini termasuk lebih ringan dibanding dengan film horor. Umumnya bercerita tentang suatu konflik kehidupan. Film drama bisa kita kategorikan sesuai dengan tema atau ide ceritanya.
  • Film romantis: film yang berkisah tentang konflik percintaan antar manusia. Contohnya adalah Romeo and Juliet (1968).
  • Film drama keluarga: film ini umumnya memiliki kisah yang cukup ringan, ide cerita dan konfliknya mudah diselesaikan. Film jenis ini juga cocok untuk ditonton anak kecil. Contohnya adalah Keluarga Cemara atau Laskar Pelangi yang asli buatan anak negeri.

Film Kolosal 
Kolosal sendiri berarti luar biasa besar. Film jenis ini umumnya diproduksi dengan dana yang sangat banyak dan melibatkan banyak sekali pemain, mulai dari pemeran utama sampai figuran. Biasanya, film kolosal hampir selalu bertema sejarah atau zaman kuno yang menampilkan adegan peperangan besar-besaran. Contohnya adalah Gladiator (2000) dan The Last Samurai (2003).

Film Thriller 
Tak sedikit yang mengkategorikan film thriller sebagai film horor, hal ini mungkin dikarenakan film thriller sama-sama membuat jantung berdebar seperti saat menonton film horor. Bedanya, film thriller tidak berkisah tentang sesuatu yang mistik atau supranatural yang menjadi ciri khas film horor.

Film thriller sendiri dapat diartikan sebagai film yang mendebarkan. Macam-macam film thriller yang banyak beredar biasanya berkisah tentang petualangan hidup seseorang atau pengalaman buruk tertentu yang kadang berkaitan dengan pembunuhan. Contoh film ini adalah The Silence of The Lamb (1991) atau Saw (2004)

Film Fantasi 
Tema atau konflik dari film jenis ini tak terlalu berbeda dengan jenis film yang lain. Yang paling membedakan film fantasi dengan film lain adalah setting atau latar belakang serta karakter tokoh unik, yang tidak ada di dunia nyata.

Setting waktu film fantasi biasanya masa lampau atau masa depan, tapi ada juga yang bersetting masa sekarang. Contohnya adalah Harry Potter yang populer.

Film Komedi 
Sama seperti film fantasi, inti film komedi bisa sama dengan jenis film lain. Yang berbeda adalah adanya unsur komedi atau kelucuan yang bisa membuat penonton tertawa. Film komedi yang terkenal adalah film tentang Charlie Chaplin yang populer pada awal abad 19.

Film Misteri 
Film misteri adalah film yang mengandung unsur teka-teki. Film jenis ini cukup banyak peminatnya karena alur film yang tidak mudah untuk ditebak. Para penonton pun dipastikan betah mengikuti cerita karena jawaban teka-teki akan disuguhkan di akhir film. Contoh film ini adalah Sherlock Holmes (2009).

Film Action/Laga 
Seperti namanya, film ini mengandung aksi-aksi yang menegangkan. Biasanya ada banyak adegan perkelahian, saling kejar-kejaran, atau aksi menggunakan senjata api (banyak ditemukan di film-film barat). Contoh film ini adalah The Transporter atau Merantau yang diproduksi Indonesia.

Saat ini, banyak film-film yang dibuat menggunakan perpaduan unsur. Misalnya horor-thriller, drama-komedi atau bahkan dua perpaduan unsur yang saling bertolak belakang seperti horor-komedi. Semua tergantung dari kreativitas para pembuat film yang jeli melihat macam-macam film seperti apa yang dikehendaki oleh konsumen.

Film Bagus Berdasarkan Genre
Genre atau penyebutan spesifik dari macam macam film itu konon sesuatu yang sangat trivial, sangat banyak sekali teka teki nya mengapa satu film di sebut bagus dalam satu genre dan buruk pada genre lain, Apa seseorang berarti ketika mereka bilang apa sih film aksi paling bagus? Saya tidak pernah bisa yakin jika salah satu saran yang saya buat akan diterima.

Ini bukan karena saya memberi saran buruk atau film tersebut tidak bagus di tonton tai saya merasa bahwa setiap orang memiliki pilihan yang berbeda ketika mereka mengatakan 'film yang baik' Genre pun meluas dibanding yang sudah saya sertakan di atas. Bagaimana tidak ada loh genre macam ini.
  • Massacre
  • Animasi
  • Noir
  • Dance
  • Disney
  • War
  • Barat
  • Slug
  • Zombie
  • Catastroph

Sekarang seperti yang telah sebutkan sebelumnya bahwa daftar ini akan berisi judul film dari genre yang berbeda, versi penulis dan bila Anda tidak sepakat tuliskan saja di box komentar.

Nah ini film aksi terbaik, terbaik karena memberikan gambaran bak bik buk itu bisa kasih seni. The Raid asal Indonesia termasuk di dalamnya, dan tidak akan saya masukan ke list, cukup saya sebut di sini karena the Raid begitu istimewa.
  • Die Hard Series
  • Speed yang pertama
  • Braveheart dan semua film Mel Gibson
  • Semua seri Batman dari Christoper Nolan
  • Semua seri Indiana Jones dari Lucas Film
  • James Bond khusus yang diperankan Daniel Craig
  • Matrix  yang pertama dan kedua
  • Bourne Ultimatum
  • The Lord of the Rings: semua serinya.
  • Semua film yang menjadikan Jet Li sebagai tokohnya.
  • Semua film di mana Jackie Chan nongol walau hanya sebentar.


Film Animasi terbaik, bisa Anda temukan lewat film filmnya Disney atau Pixar, tapi bagi saya itu menyesatkan walau benar mereka membuat film bagus, mengapa kita tidak melihat Jepang, di mana versi kartun dari hero komik Amerika di buat oleh perusahaan Jepang, dari Silverhawk, Transformer, GiJoe, dan film animasi Disney pun butuh bantuan dari animator Jepang. Inilah film Animasi terbaik menurut penulis.
  • Semua karya Hayao Miyazaki, notes The Grave of Fireflies
  • Semua karya Katsuhiro Otomo, notes Akira
  • Doraemon
  • Ghost in the Shell
  • Shrek Series
  • Animatrix
  • Bee Movie
  • Happy Feet
  • The Simpsons Movie
  • Ice Age Series
  • Kung Fu Panda Series
  • Monsters vs. Aliens
  • Despicable Me
  • Over the Hedge
  • How to Train Your Dragon
  • Brave


Film perang.. bukan bukan film aksi, tapi film perang, film yang menyaksikan kejamnya perang skala massal, dan kebodohan manusia yang terlibat di dalamnya, jenis film ini di buat di seluruh dunia, dan tidak ada yang saya suka, kenapa saya tidak suka? Karena itulah penilaian saya terhadap film perang.
Semakin saya benci suatu film, artinya film perang itu sangat bagus dan menggambarkan keji nya perang. Inilah macam macam film perang yang saya benci karena bagusnya.
  • The Brest Fottres dari Russia
  • Das Boot, dari Jerman
  • The Frontline dari Korea
  • Tora Tora Tora, Amerika dan Jepang
  • The Bridge Too Far, AS
  • Tobruk dari AS
  • The Untergang dari Jerman
  • Altariste dari Spanyol
  • Doea Tanda Mata dari Indonesia


Sumber : www.anneahira.com
Read more




Jika Anda senang menonton film, baik itu di televisi maupun di bioskop, maka salah satu daya tarik dari film tersebut adalah skenario yang menarik. Tidak mudah membuat skenario film. Namun tidak sulit juga jika Anda tahu teknik-teknik yang harus dikuasai.

Pada dasarnya, membuat skenario tidak berbeda jauh dengan cara membuat tulisan dalam bentuk lainnya seperti cerpen dan novel.

Teknik Pembuatan Skenario
Di dalam suatu skenario, hal pertama yang harus Anda tentukan adalah tema dari skenario yang akan Anda buat. Setelah tema diperoleh, Anda bisa memecah tema tersebut ke dalam topik-topik kecil yang lebih sederhana.

Semua itu bisa Anda tulis ke dalam sebuah outline cerita. Ketika outline sudah jadi, maka proses membuat skenario bisa dimulai.

Outline sebuah skenario tidak berbeda dengan outline tulisan lain. Di dalam outline skenario, Anda harus menuliskan tema cerita, sinopsis, penokohan, alur cerita, setting tempat dan waktu serta kerangka cerita yang akan dibuat.

Unsur-unsur Skenario
Outline inilah yang menjadi dasar dalam membuat skenario menjadi satu tulisan yang utuh. Anda tidak boleh menyimpang dari isi outline yang telah dibuat.
Tema cerita sudah jelas, merupakan inti dari cerita keseluruhan yang akan Anda buat. Sinopsis berisi cerita singkat dari skenario yang akan dibuat dari awal sampai akhir.

Bagian lain adalah penokohan. Di dalam penokohan, Anda harus melukiskan seluruh tokoh yang akan dimuat dalam skenario Anda termasuk sifat dan watak tokoh yang bersangkutan.

Alur cerita menggambarkan aliran cerita yang Anda buat apakah berdasarkan urutan waktu, atau menggunakan alur ke belakang (flash back) atau gabungan keduanya.

Pada bagian setting, Anda harus menggambarkan keadaan waktu dan tempat berlangsungnya cerita.
Bagian terakhir adalah kerangka cerita, yang berisi urutan kisah yang akan dimuat dalam skenario yang akan dibuat. Semua menjadi panduan lengkap yang akan mempermudah Anda dalam membuat skenario.

Membuat Skenario
Saatnya mulai menulis kisah demi kisah dalam membuat skenario. Di dalam skenario, Anda harus membagi berbagai adegan cerita dalam setiap babak. Anda harus menggambarkan kondisi setiap babak secara rinci. Anda juga bisa menambahkan berbagai deskripsi tentang tempat maupun waktu jalannya setiap babak.

Suasana detail bisa ditambahkan untuk semakin memperjelas kondisi tempat adegan berlangsung. Setelah itu, Anda bisa mulai menulis dialog dari setiap tokoh dan kejadian yang terjadi di adegan tersebut.

Untuk mempertegas dialog dan aksi tiap pemeran di dalam sebuah skenario, Anda bisa menambahkan berbagai keterangan sikap atau perilaku pemeran yang bersangkutan. Misalnya: (Juli menatap Romi dengan mata melotot), (Andi berlalu sambil membuang muka), (sambil tertawa terbahak-bahak), dan lain sebagainya.

Belajar membuat skenario bisa Anda mulai dengan membuat cerita sederhana terlebih dahulu. Jangan memikirkan skenario sinetron berpuluh-puluh episode, atau cerita layar lebar yang berdurasi 2 jam. Anda bisa memulai membuat skenario drama singkat yang bisa dipentaskan sebagai latihan awal. Dengan latihan teratur, Anda akan bisa menjadi penulis skenario yang handal.

Sumber : www.anneahira.com
Read more