25 January 2013

Belajar Membuat Skenario




Jika Anda senang menonton film, baik itu di televisi maupun di bioskop, maka salah satu daya tarik dari film tersebut adalah skenario yang menarik. Tidak mudah membuat skenario film. Namun tidak sulit juga jika Anda tahu teknik-teknik yang harus dikuasai.

Pada dasarnya, membuat skenario tidak berbeda jauh dengan cara membuat tulisan dalam bentuk lainnya seperti cerpen dan novel.

Teknik Pembuatan Skenario
Di dalam suatu skenario, hal pertama yang harus Anda tentukan adalah tema dari skenario yang akan Anda buat. Setelah tema diperoleh, Anda bisa memecah tema tersebut ke dalam topik-topik kecil yang lebih sederhana.

Semua itu bisa Anda tulis ke dalam sebuah outline cerita. Ketika outline sudah jadi, maka proses membuat skenario bisa dimulai.

Outline sebuah skenario tidak berbeda dengan outline tulisan lain. Di dalam outline skenario, Anda harus menuliskan tema cerita, sinopsis, penokohan, alur cerita, setting tempat dan waktu serta kerangka cerita yang akan dibuat.

Unsur-unsur Skenario
Outline inilah yang menjadi dasar dalam membuat skenario menjadi satu tulisan yang utuh. Anda tidak boleh menyimpang dari isi outline yang telah dibuat.
Tema cerita sudah jelas, merupakan inti dari cerita keseluruhan yang akan Anda buat. Sinopsis berisi cerita singkat dari skenario yang akan dibuat dari awal sampai akhir.

Bagian lain adalah penokohan. Di dalam penokohan, Anda harus melukiskan seluruh tokoh yang akan dimuat dalam skenario Anda termasuk sifat dan watak tokoh yang bersangkutan.

Alur cerita menggambarkan aliran cerita yang Anda buat apakah berdasarkan urutan waktu, atau menggunakan alur ke belakang (flash back) atau gabungan keduanya.

Pada bagian setting, Anda harus menggambarkan keadaan waktu dan tempat berlangsungnya cerita.
Bagian terakhir adalah kerangka cerita, yang berisi urutan kisah yang akan dimuat dalam skenario yang akan dibuat. Semua menjadi panduan lengkap yang akan mempermudah Anda dalam membuat skenario.

Membuat Skenario
Saatnya mulai menulis kisah demi kisah dalam membuat skenario. Di dalam skenario, Anda harus membagi berbagai adegan cerita dalam setiap babak. Anda harus menggambarkan kondisi setiap babak secara rinci. Anda juga bisa menambahkan berbagai deskripsi tentang tempat maupun waktu jalannya setiap babak.

Suasana detail bisa ditambahkan untuk semakin memperjelas kondisi tempat adegan berlangsung. Setelah itu, Anda bisa mulai menulis dialog dari setiap tokoh dan kejadian yang terjadi di adegan tersebut.

Untuk mempertegas dialog dan aksi tiap pemeran di dalam sebuah skenario, Anda bisa menambahkan berbagai keterangan sikap atau perilaku pemeran yang bersangkutan. Misalnya: (Juli menatap Romi dengan mata melotot), (Andi berlalu sambil membuang muka), (sambil tertawa terbahak-bahak), dan lain sebagainya.

Belajar membuat skenario bisa Anda mulai dengan membuat cerita sederhana terlebih dahulu. Jangan memikirkan skenario sinetron berpuluh-puluh episode, atau cerita layar lebar yang berdurasi 2 jam. Anda bisa memulai membuat skenario drama singkat yang bisa dipentaskan sebagai latihan awal. Dengan latihan teratur, Anda akan bisa menjadi penulis skenario yang handal.

Sumber : www.anneahira.com
COMMENTS