10 April 2013

Microsoft Akan Hentikan Support Windows XP



Windows XP adalah sistem operasi paling sukses yang pernah dirilis Microsoft. Bagaimana tidak, sejak diluncurkan tahun 2001 silam, OS tersebut masih dipakai oleh 11,4 juta pengguna PC di Indonesia.

Angka tersebut berdasarkan perkiraan lembaga riset IDC yang tercantum dalam keterangan pers yang diterima Kompas Tekno, dan melambangkan 43 persen pangsa sistem operasi desktop di Tanah Air.

Namun, pihak Microsoft mengimbau sekian juta pengguna tersebut untuk segera upgrade ke sistem operasi Windows yang lebih baru. 

Pasalnya, dukungan extended support untuk Windows XP akan dihentikan pada 8 April 2014, atau persis setahun dari sekarang.

Produk Microsoft memang memiliki dua "siklus hidup". Pertama adalah mainstream support yang dalam hal ini produk bersangkutan akan memperbarui sektor sekuriti, stabilitas, patch, dan fitur baru secara gratis.

Siklus kedua adalah extended support, yang dalam hal ini Microsoft hanya akan memperbarui sektor sekuriti untuk menambal celah keamanan, sementara pembaruan jenis lainnya tersedia secara berbayar.

Nah, begitu extended support untuk Windows XP berakhir, pengguna akan kehilangan semua pembaruan vital di sektor untuk menjaga keamanan sistem. Akibatnya, mereka semakin berisiko terkena serangan malware, virus, atau hacker.

"Meskipun pernah menjadi OS paling populer dalam sejarah Microsoft, Windows XP tidak dirancang untuk menghadapi tantangan sekarang," tulis Windows Division Business Group Head Microsoft Indonesia Lucky Gani.

Bagaimana dengan pengguna Windows XP di luar negeri? Penelitian Net Applications yang dilakukan pada Maret lalu mengungkapkan bahwa OS berumur 12 tahun ini masih menguasai 37,73 persen pasaran sistem operasi desktop global. 

Adapun sistem operasi yang paling banyak dipakai adalah Windows 7 (44,73 persen), sementara pangsa Windows 8 (3,31 persen) masih berada di bawah Windows Vista (4,99 persen).

Di Indonesia, menurut Microsoft, pengguna yang memakai Windows 7 sudah lebih banyak dari Windows XP, yaitu 46 persen berbanding 43 persen. (kompas.com)



COMMENTS