01 April 2013

Shalat di Kantor, 18 Karyawan Dipecat



Amerika - Council on American-Islamic Relations (CAIR) cabang Ohio menyampaikan pengaduan ke pemerintahan federal atas tindakan yang dilakukan Exel Inc. terhadap pegawainya yang Muslim, Tajuk melaporkan.

Perusahaan yang berada di bawah subsidi Deutsche Post DHL itu memecat 18 tenaga kerjanya yang Muslim, yang bekerja di bagian logistik di e-Westerville.

Menurut Jennifer Nimer, direktur bagian legal CAIR Ohio, pekerja Muslim itu dipecat hanya karena menunaikan shalat di kantor.  "Alih-alih mendiskusikan akomodasi tempat ibadah, perusahaan itu malah memecat pekerjanya yang menunaikan ibadah," tukas Nimer seperti diberitakan Colombia Dispatch.

Para pekerja Muslim yang dipecat itu semuanya berasal dari Somalia. Mereka menunaikan shalat sebanyak dua kali di sepanjang jam kerja. Setiap shalat hanya makan waktu sekira 10 menit. Pihak perusahaan, hanya mengizinkan mereka shalat pada jam istirahat kerja saja, padahal waktunya tidak sesuai dengan waktu shalat tiba.

Para manajer perusahaan sebenarnya sudah memodifikasi waktu istirahat pekerja Muslim agar pas dengan waktu shalat mereka. Tapi supervisor menolak perubahan jam istirahat itu.

Atas pengaduan tersebut, Exel Inc. membantah sudah melakukan tindakan yang salah. Perusahaan menyatakan sudah memastikan bahwa tempat kerja cukup kondusif dan menghormati para pegawainya yang ingin melakukan kewajiban agamanya.

"Dalam membuat kebijakan dan praktiknya di lapangan, Exel membangun sebuah budaya dimana diskriminasi tidak akan ditoleransi," demikian pernyataan pihak Exel.

Tetapi para pekerja yang dipecat mengatakan bahwa apa yang mereka alami bukan yang pertama kalinya terjadi di perusahaan itu.  “Perusahaan ini punya sejarah diskiriminasi terhadap Muslim, khususnya Muslim asal Somalia,” kata Nimer.

Dalam pengaduannya, CAIR Ohio juga menyebutkan bahwa ada seorang manager yang menyuruh pekerja Muslim untuk shalat di toilet agar tidak ada yang melihat para pekerja Muslim shalat.

Para pekerja Muslim itu dipecat sejak tanggal 8 Februari. CAIR Ohio sudah mencoba mediasi dengan seorang manajer, tapi manager itu menyatakan kebijakan perusahaan tidak dapat diubah.

Nimer mengungkapkan, setahun yang lalu dua pegawai Muslim di Exel juga dipecat. Seorang pegawai dipecat setelah meminta akomodasi waktu untuk menunaikan shalat Jumat. Sedangkan pegawai satunya lagi dipecat karena melaksanakan shalat, meski pada saat jam istirahat.



COMMENTS