Kiat Game "Kucing Berpedang" Raup Rp 50 Juta
Chocoarts |
Pengembang aplikasi (developer) lokal Chocoarts baru mulai merilis game petualangan berjudul Keto Adventure pada 1 Februari 2013 lalu.
Game dengan tokoh kucing petualang berpedang kayu itu ternyata saat ini telah berhasil mengumpulkan pendapatan sekitar 5.000 dollar AS atau hampir Rp 50 juta. Jumlah download game ini mencapai lebih dari 130.000. Apa rahasianya?
Ketika ditemui usai acara temu developer Nokia di Jakarta, Rabu (3/4/2013) kemarin, Managing Director Chocoarts Sely Haudy mengatakan bahwa game untuk platform Series 40 buatannya itu mengumpulkan pendapatan terbesar dari metode try-and-buy.
"Dibanding versi berbayar, keuntungannya jauh lebih tinggi," ungkap Sely.
"Try-and-buy" atau jika diterjemahkan kurang lebih berarti "coba dan beli" adalah mekanisme penjualan aplikasi di mana konsumen mengunduh aplikasi -misalnya game- secara gratis, lalu bisa bermain secara cuma-cuma dalam periode waktu tertentu.
Begitu periode tersebut habis (untuk Keto Adventure, lamanya sekitar 5 menit), konsumen diberi pilihan untuk melanjutkan permainan dengan membayar terlebih dahulu.
Lantaran membuat penasaran, metode ini berhasil memikat konsumen. "Conversion rate metode ini mencapai 80 persen. Artinya, dari 1.000 orang yang mengunduh aplikasi, sekitar 800 di antaranya kemudian memutuskan untuk membeli," terang Developer Manager Nokia South East Asia Narenda Wicaksono yang mengaku mulai melihat perkembangan tren try-and-buy di Nokia Store sejak akhir 2012.
Keberhasilan try-and-buy didukung pula oleh metode pembayaran aplikasi yang mudah bagi konsumen. Di Nokia Store, toko aplikasi yang memajang Keto Adventure, disediakan opsi pembayaran potong pulsa alias operator billing yang bersahabat bagi pengguna di negara-negara seperti Indonesia.
Tak asal coba
Sely mengaku terinspirasi menerapkan metode try-and-buy setelah mencoba-coba judul game buatan developer besar yang menerapkan cara itu untuk menggaet konsumen. "Sebagai panduan untuk best practice," ujarnya.
Developer khusus aplikasi game ini mengamati bahwa kunci sukses metode penjualan trial-and-buy terletak pada daya pikat yang diberikan selama periode penggunaan gratis. Layaknya trailer film bioskop, penonton dipancing dengan -misalnya- aksi-aksi keren yang membangkitkan ketertarikan.
"Fitur-fitur 'cantik' ini mesti diberi tahu dari awal, kalau tidak, sulit untuk bisa menarik pembeli," jelas Sely yang belajar membuat aplikasi di platform Android.
Dia mengatakan bahwa Keto Adventure adalah game pertama Chocoarts yang berhasil memberi pemasukan dalam jumlah besar. Developer yang didirikan Sely bersama dua orang teman itu kini telah menelurkan game lanjutannya yang berjudul Keto Fantasy.
Mayoritas konsumen yang membeli aplikasi Chocoarts, menurut Sely, datang dari negara-negara Asia dan Amerika Latin, seperti Thailand, India, Meksiko, dan Brazil. Adapun konsumen Indonesia menempati urutan kedua dalam hal pengguna yang paling banyak mengunduh game bikinan Sely dan kawan-kawan.
Sely mengatakan bahwa Chocoarts juga menjual aplikasi iOS untuk smartphone Apple, tapi untuk saat ini diakuinya kontribusi pendapatan masih lebih besar disumbang oleh platform Asha (Series 40). "Persaingannya di sini (Nokia Store) masih belum seketat marketplace lain, apalagi yang untuk smartphone," terangnya, mengungkapkan alasan.
Urusan visibility produk juga disebut Sely lebih tinggi di marketplace Nokia karena aplikasi tidak cepat "tenggelam" diserbu judul-judul baru yang muncul tiap hari. "Di platform smartphone, judul-judul baru itu bisa lebih dari 500 buah tiap hari. Nah, bayangkan saja kans aplikasi kita yang harus berjibaku melawan mereka semua," pungkasnya. (kompas.com)